Salah satu sektor pariwisata adalah educational tourism yaitu suatu program dimana wisatawan berkunjung ke suatu lokasi wisata dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman pembelajaran secara langsung diobjek wisata tersebut.
Dan salah satu alasan pentingnya destinasi wisata berbasis edukasi adalah untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya, sejarah dan alam Indonesia kepada wisatawan lokal maupun internasional.
Dan kali ini kita akan berdestinasi wisata edukasi di salah satu tempat wisata bersejarah di Kabupaten Pati yaitu Pintu Gerbang Majapahit, yang tepatnya berada di Desa Muktiharjo Kecamatan Margorejo.
Di Pintu Gerbang Majapahit atau yang biasa disebut Gapura Majapahit oleh masyarakat lokal Pati, wisatawan akan disuguhkan sebuah seni peradaban yang tinggi, sejarah Nusantara yang kisahnya perlu menjadi teladan.
Dikisahkan secara langsung oleh Juru Kunci Gapura Majapahit Budi Santoso, awal kisah Pintu Gerbang Majapahit bisa sampai ke Pati adalah berawal dari kisah Raden Bambang Kebo Nyabrang yang adalah anak Sunan Muria yang tidak diakui karena sejak kecil diasuh oleh kakeknya.
Sebagai syarat agar diakui sebagai anak Sunan Muria, maka Sunan Muria menyuruh Bambang Kebo Nyabrang membawa pintu gerbang Majapahit dari Mojokerto menuju Gunung Muria dalam waktu satu malam.
Sementara itu dilain tempat di padepokan Sunan Ngerang, salah satu muridnya yang bernama Raden Ronggo ingin menyunting putri Sunan Ngerang yang bernama Roro Pujiwat. Dia mau diperistri dengan syarat Raden Ronggo memboyong pintu gerbang Majapahit ke padepokan.
Alhasil terjadilah peperangan dan memperebutkan pintu gerbang Majapahit yang membuat Sunan Muria turun ke tempat pertarungan dan berkata : “wes padha lerena, sak kloron padha badhole” dan membuat tempat tersebut sekarang dinamai Rondhole, dan akhirnya Raden BambangKebo Nyabrang diakui sebagai anak dari Sunan Muria dan beliau menyuruh anaknya untuk menjadi penjaga Pintu Gerbang Majapahit.
Sementara itu Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pati menegaskan bahwa pariwisata khususnya wisata edukasi sejarah dapat membantu menjaga kelestarian budaya dan lingkungan hidup. Yang tidak kalah penting adalah keterlibatan masyarakat untuk ikut peduli menjaga dan berperan merawat peninggalan sejarah. Dinporapar Kabupaten Pati juga sangat menekankan bahwa selain mengelola objek wisata secara optimal, tetap diperlukan upaya pengembangan destinasi sesuai prinsip pengelolaan pariwisata.
Untuk informasi bahwa Pintu Gerbang Mojopahit ini sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya oleh Pemerintah Kabupaten Pati dimana Cagar Budaya ini telah dilindungi oleh Undang-undang Republik Indonesia No.11 Tahun 2010 dan diharapkan Cagar Budaya ini menjadi aset sejarah yang sangat penting untuk Bangsa Indonesia dan untuk anak cucu kita kelak.
Dan pada akhirnya bahwa sektor pariwisata memiliki peranan penting sebagai salah satu sumber bagi penerimaan devisa, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya dalam mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan produktivitas suatu negara.
0 komentar:
Posting Komentar